Skip to main content

Apakah PSSI boleh membuat regulasi lima pergantian pemain dalam satu pertandingan di Liga 1 2017?

Jawaban: Tidak.

Sebagai anggota FIFA, PSSI harus tunduk pada Law of the Game (selanjutnya disingkat LOTG) yang dirumuskan oleh IFAB, International Football Association Board, badan sepakbola dunia yang secara independen berperan sebagai perumus, pengubah, dan penjaga LOTG, regulasi dasar sepakbola yang dianut di seluruh dunia.

Foto: VIVA

LOTG wajib diaplikasikan, utamanya, di pertandingan resmi yang digelar di bawah payung asosiasi sepakbola nasional, dalam hal ini PSSI. Artinya, Liga 1 Indonesia yang merupakan kompetisi resmi di bawah PSSI pun harus menuruti LOTG yang disahkan oleh IFAB.

Pada LOTG 2016/17 yang telah berlaku sejak 1 Juni 2016 lalu, disebutkan bahwa "Maksimal tiga pergantian pemain bisa digunakan di pertandingan apapun di sebuah kompetisi resmi yang diselenggarakan di bawah naungan FIFA, konfederasi, atau asosiasi sepakbola nasional." Aturan ini tercantum dalam Law 3 tentang pemain.

Dari theifab.com

Jika kita hanya mengacu pada LOTG 2016/17 saja, sudah jelas bahwa regulasi lima pergantian pemain yang hendak digunakan PT. Liga Indonesia Baru selaku operator Liga 1 Indonesia adalah bertentangan dengan LOTG, sesuatu yang 'haram' dilakukan oleh kompetisi resmi sebuah asosiasi anggota FIFA.

Tapi harus diperhatikan pula bahwa setiap tahunnya, IFAB melakukan pertemuan tahunan untuk membahas perubahan LOTG. Untuk tahun 2017 ini, IFAB sudah melakukan pertemuan tahunan itu pada 3 Maret 2017 lalu di Stadion Wembley. Dalam pertemuan itu, dibahas perubahan apa saja yang dimasukkan untuk LOTG musim 2017/18 yang akan berlaku mulai 1 Juni 2017 mendatang.

Law 3 ikut mengalami perubahan, salah satunya soal perubahan pemain. Dalam perubahan di LOTG 2017/18 nanti, tertulis, "Jumlah pergantian pemain, maksimal hingga lima pergantian, bisa digunakan di pertandingan apapun dalam sebuah kompetisi resmi yang akan ditentukan oleh FIFA, konfederasi, atau asosiasi sepakbola nasional, kecuali kompetisi pria dan wanita yang melibatkan tim utama klub-klub di divisi teratas atau tim nasional senior ‘A’, di mana maksimal pergantian pemain adalah tiga."

Perubahan Law 3 yang akan mulai berlaku pada Law of the Game 2017/18

Bingung dengan bunyi aturan yang baru ini? IFAB menyertakan pula penjelasannya di bawah teks tersebut, yang berbunyi, "FIFA, konfederasi, dan asosiasi sepakbola nasional bisa mengizinkan maksimal lima pergantian pemain di semua kompetisi kecuali di level tertinggi."

Bisa disimpulkan, perubahan yang terjadi pada LOTG 2017/18 mendatang adalah jumlah maksimal pergantian pemain di kompetisi resmi sekarang bertambah menjadi lima. Namun, aturan ini hanya berlaku untuk kompetisi resmi level bawah (liga kasta kedua, ketiga, amatir, dst.), kompetisi level junior, atau pertandingan tim nasional level junior.

Artinya, di kompetisi level tertinggi, jumlah maksimal pergantian pemain tidak berubah dan tetap tiga pemain saja.

Imbas penerapan LOTG yang baru ini adalah, Liga 2 Indonesia (dulu Divisi Utama) boleh menerapkan aturan lima pergantian pemain, namun Liga 1 Indonesia (dulu Indonesia Super League) tidak bisa menggunakannya karena merupakan kompetisi resmi kasta tertinggi di Indonesia.

Sementara di level tim nasional, contoh penerapan LOTG yang baru adalah Piala Asia level U-19 atau U-23 boleh menerapkan aturan maksimal lima pergantian pemain, sementara Piala Asia level senior tidak.

Menariknya, PSSI sendiri mengaku akan berkonsultasi dengan FIFA terkait hal ini. Menurut Joko Driyono, Sekretaris Jenderal PSSI, PSSI mengirimkan surat kepada FIFA pada 31 Maret 2017 lalu untuk memohon izin penggunaan regulasi lima pergantian pemain, dan berharap aturan itu diperbolehkan di Indonesia.

Jika ini benar-benar terjadi, ini tentu saja akan menjadi peristiwa unik bagi sepakbola dunia.

Comments